Indeks Services Cina Isyaratkan Lambatnya Pertumbuhan
5 Juli 2010 11:09
Indeks industri jasa (services) Cina merosot hingga ke titik terendah dalam 15-bulan, sehingga menambah sinyal bahwa negara dengan ekonomi terbesar ke-3 dunia ini tengah menyusut.
Indeks jatuh di bulan ke tiganya ke level 55.6 dari 56.4, menurut HSBC Holdings Plc dan Markit Economics. Data ini bersama indeks manufaktur pekan lalu dan indeks jasa yang dirilis 3 Juli memberi sinyal bahwa pertumbuhan tengah melambat terkait langkah pemerintah dalam membatasi spekulasi properti serta pudarnya efek dari langkah stimulus. Setelah data dirilis, Indeks Gabungan Shanghai langsung anjlok lebih dari 1.4%, menambah penurunannya tahun ini menjadi lebih dari 28%.
Angka data services tersebut “merefleksikan efek dari langkah pengetatan sektor properti,” ujar Qu Hongbin, ekonom HSBC di Hong Kong. “Data ini digabung dengan moderatnya produksi manufaktur, menunjukkan ekonomi menyusut sedikit demi sedikit.” Sementara indeks non-manufaktur yang dirilis oleh Federation of Logistics and Purchasing pda 3 Juli melorot ke level 57.4 dar 62.7 di Mei.
Indeks jatuh di bulan ke tiganya ke level 55.6 dari 56.4, menurut HSBC Holdings Plc dan Markit Economics. Data ini bersama indeks manufaktur pekan lalu dan indeks jasa yang dirilis 3 Juli memberi sinyal bahwa pertumbuhan tengah melambat terkait langkah pemerintah dalam membatasi spekulasi properti serta pudarnya efek dari langkah stimulus. Setelah data dirilis, Indeks Gabungan Shanghai langsung anjlok lebih dari 1.4%, menambah penurunannya tahun ini menjadi lebih dari 28%.
Angka data services tersebut “merefleksikan efek dari langkah pengetatan sektor properti,” ujar Qu Hongbin, ekonom HSBC di Hong Kong. “Data ini digabung dengan moderatnya produksi manufaktur, menunjukkan ekonomi menyusut sedikit demi sedikit.” Sementara indeks non-manufaktur yang dirilis oleh Federation of Logistics and Purchasing pda 3 Juli melorot ke level 57.4 dar 62.7 di Mei.
