Bursa Shanghai Anjlok Setelah Dirilisnya GDP
15 Juli 2010 11:09
Pertumbuhan ekonomi Cina menyusut 10.3% di kuartal II setelah pemerintah berhasil meredam ekspansi kredit, pengeluaran investasi dan spekulasi properti.
Angka tersebut jauh dibawah 11.9% antara bulan Januari- Maret setahun silam. Sementara inflasi menyusut menjadi 2.9% di bulan Juni, menurut pihak biro statisitk di Beijing. Produksi industri juga muncul dibawah estimasi sebesar 13.7%. Angka pertumbuhan tersebut juga dibawah estimasi median 10.5% dalam survei Bloomberg News atas 28 ekonom.
Data tersebut memberi sinyal berkurangnya ancaman terjadinya overheating terhadap ekonomi, dan memberi kesempatan lagi bagi PM Wen Jiabao untuk melanjutkan kebijakan pembatasan pinjaman bank di bulan-bulan mendatang. Sementara bursa saham di Cina dan lintas Asia lainnya telah merosot dalam dua bulan terakhir sebagian akibat dari kekhawatiran akan langkah pengetatan di Cina – termasuk rencana bank-bank yang akan membatasi pinjmanan dan memperketat peraturan pinjaman kredit – yang mungkin berlebihan. Indeks Gabungan Shanghai, yang telah terpuruk 24% tahun ini, anjlok sekitar 0.4% setelah data dirilis.
Angka tersebut jauh dibawah 11.9% antara bulan Januari- Maret setahun silam. Sementara inflasi menyusut menjadi 2.9% di bulan Juni, menurut pihak biro statisitk di Beijing. Produksi industri juga muncul dibawah estimasi sebesar 13.7%. Angka pertumbuhan tersebut juga dibawah estimasi median 10.5% dalam survei Bloomberg News atas 28 ekonom.
Data tersebut memberi sinyal berkurangnya ancaman terjadinya overheating terhadap ekonomi, dan memberi kesempatan lagi bagi PM Wen Jiabao untuk melanjutkan kebijakan pembatasan pinjaman bank di bulan-bulan mendatang. Sementara bursa saham di Cina dan lintas Asia lainnya telah merosot dalam dua bulan terakhir sebagian akibat dari kekhawatiran akan langkah pengetatan di Cina – termasuk rencana bank-bank yang akan membatasi pinjmanan dan memperketat peraturan pinjaman kredit – yang mungkin berlebihan. Indeks Gabungan Shanghai, yang telah terpuruk 24% tahun ini, anjlok sekitar 0.4% setelah data dirilis.
