Saham BP Dalam Sorotan Setelah AS Gandakan Perkiraan Tumpahan
11 Juni 2010 14:04
Saham raksasa energi Inggris, BP, akan menjadi pusat perhatian kembali hari Jumat setelah pada ilmuwan pemerintah AS menggandakan perkiraan jumlah kebocoran minyak yang tumpah di teluk Meksiko.
Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan minyak tersebut mempertimbangkan untuk mengalihkan atau mengurangi dividen di kuartal II untuk membantu menekan ketegangan politik di AS terkait bencana lingkungan yang disebabkan tumpahan besar tersebut. Berita bahwa kebocoran minyak tersebut mencapai 40,000 barel (1.68 juta gallon/ 6.36 juta liter) per hari keluar setelah pasar ditutup hari Kamis.
Saham BP ditutup turun 6.65% di London di 365.50 pence sementara di New York sham tersebut menguat dari rendahnya 14 tahun berakhir di 12.3% lebih tinggi di $32.78. Kekhawatiran atas pembayaran dividen BP menyumbang tekanan buruk atas saham perusahaan tersebut, termasuk kejatuhannya ke 14 tahun rendahnya di perdagangan AS hari Kamis.
Politisi AS memanggil BP untuk menahan dividen dan mengalihkan dana tunai untuk menutup biaya pembersihan tumpahan seiring usaha menutup kilang bawah laut gagal. “Kami mempertimbangkan seluruh opsi atas dividen. Tetapi belum ada keputusan yang diambil”, dikatakan Chief Executive BP, Tony Hayward kepada Wall Street Journal. Surat kabar tersebut mengatakan bahwa BP seharusnya dapat memangkas atau menunda dividen sampai diumumkan 27 Juli, atau membayar seluruh atau sebagiannya dalam “Kewajiban Membayar” kepada pemegang saham.
Wall Street Journal melaporkan bahwa perusahaan minyak tersebut mempertimbangkan untuk mengalihkan atau mengurangi dividen di kuartal II untuk membantu menekan ketegangan politik di AS terkait bencana lingkungan yang disebabkan tumpahan besar tersebut. Berita bahwa kebocoran minyak tersebut mencapai 40,000 barel (1.68 juta gallon/ 6.36 juta liter) per hari keluar setelah pasar ditutup hari Kamis.
Saham BP ditutup turun 6.65% di London di 365.50 pence sementara di New York sham tersebut menguat dari rendahnya 14 tahun berakhir di 12.3% lebih tinggi di $32.78. Kekhawatiran atas pembayaran dividen BP menyumbang tekanan buruk atas saham perusahaan tersebut, termasuk kejatuhannya ke 14 tahun rendahnya di perdagangan AS hari Kamis.
Politisi AS memanggil BP untuk menahan dividen dan mengalihkan dana tunai untuk menutup biaya pembersihan tumpahan seiring usaha menutup kilang bawah laut gagal. “Kami mempertimbangkan seluruh opsi atas dividen. Tetapi belum ada keputusan yang diambil”, dikatakan Chief Executive BP, Tony Hayward kepada Wall Street Journal. Surat kabar tersebut mengatakan bahwa BP seharusnya dapat memangkas atau menunda dividen sampai diumumkan 27 Juli, atau membayar seluruh atau sebagiannya dalam “Kewajiban Membayar” kepada pemegang saham.