Saham Asia Ditopang Intel; Euro Stabil
14 Juli 2010 10:12
Saham Asia menguat di tingginya selama 3 minggu hari Rabu, dipimpin oleh saham teknologi setelah hasil laporan Intel melebihi perkiraan pasar, sementara Euro bertahan stabil mendekati puncak 2 bulannya terhadap melemahnya Dollar AS.
Terangkatnya sentimen kendali adalah awal yang kuat untuk corporate earnings season AS minggu ini dan meredanya kekhawatiran mengenai krisis hutang pemerintah zona Eropa dan sektor financial. Setelah penutupan di Wall Street, Intel Corp, produsen chip terbesar dunia, melaporkan laporan pendapatan kuartal ke II yang melebihi perkiraan para analis sebelumnya, meredam ketakutan bahwa banyak perusahaan mungkin melambatkan pengeluaran untuk teknologi.
Gejolak Intel mendorong saham Asia yang berkaitan dengan chip seperti TSMC dan Tokyo Electron, yang naik sekitar 1.7% dan 3.8%.
Investor juga tidak terlalu memperhatikan adanya downgrade atas rating hutang pemerintah Portugal sebanyak 2 derajat, dan memilih untuk fokus pada kuatnya respon terhadap penawaran obligasi oleh Yunani. “Terdapat pertumbuhan keraguan atas kesehatan ekonomi AS, tetapi hasil Intel yang melebihi perkiraan telah merubah sentimen di pasar”, dikatakan Toshiyuki Kanayama, seorang analis pasar dari Monex Inc di Jepang.
Indeks MSCI diluar Jepang naik 1.7% ke tertingginya sejak akhir Juni, setelah saham AS rally untuk ke 6 kalinya hari Selasa. Fokus saat ini adalah laporan per kurtaal dari JPMorgan hari Kamis dan General Electric hari Jumat. Tetap saja, beberapa pengamat pasar masih bimbang, dengan perkiraan bahwa penguatan lebih jauh mungkin sulit untuk dicapai.
Di pasar mata uang, Euro stabil di $1.2720 di trading platform EBS, setelah melonjak mendekati 1% di sesi sebelumnya. Euro menyentuh puncak 2 minggunya di $1.2739 hari Selasa. Investor juga melihat adanya tambahan long positions di mata uang dengan imbal balik yang tinggi ditengah perkembangan yang signifikan untuk minat investor dalam hal aset-aset yang beresiko.
Terangkatnya sentimen kendali adalah awal yang kuat untuk corporate earnings season AS minggu ini dan meredanya kekhawatiran mengenai krisis hutang pemerintah zona Eropa dan sektor financial. Setelah penutupan di Wall Street, Intel Corp, produsen chip terbesar dunia, melaporkan laporan pendapatan kuartal ke II yang melebihi perkiraan para analis sebelumnya, meredam ketakutan bahwa banyak perusahaan mungkin melambatkan pengeluaran untuk teknologi.
Gejolak Intel mendorong saham Asia yang berkaitan dengan chip seperti TSMC dan Tokyo Electron, yang naik sekitar 1.7% dan 3.8%.
Investor juga tidak terlalu memperhatikan adanya downgrade atas rating hutang pemerintah Portugal sebanyak 2 derajat, dan memilih untuk fokus pada kuatnya respon terhadap penawaran obligasi oleh Yunani. “Terdapat pertumbuhan keraguan atas kesehatan ekonomi AS, tetapi hasil Intel yang melebihi perkiraan telah merubah sentimen di pasar”, dikatakan Toshiyuki Kanayama, seorang analis pasar dari Monex Inc di Jepang.
Indeks MSCI diluar Jepang naik 1.7% ke tertingginya sejak akhir Juni, setelah saham AS rally untuk ke 6 kalinya hari Selasa. Fokus saat ini adalah laporan per kurtaal dari JPMorgan hari Kamis dan General Electric hari Jumat. Tetap saja, beberapa pengamat pasar masih bimbang, dengan perkiraan bahwa penguatan lebih jauh mungkin sulit untuk dicapai.
Di pasar mata uang, Euro stabil di $1.2720 di trading platform EBS, setelah melonjak mendekati 1% di sesi sebelumnya. Euro menyentuh puncak 2 minggunya di $1.2739 hari Selasa. Investor juga melihat adanya tambahan long positions di mata uang dengan imbal balik yang tinggi ditengah perkembangan yang signifikan untuk minat investor dalam hal aset-aset yang beresiko.
