Resisten Euro Di $1.2673 Masih Berlaku
8 Juli 2010 11:13
Euro kembali bertengger di kisaran tinggi dalam tujuh pekan terhadap dollar di hari Kamis, dan tidak jauh dibawah resisten $1.2673 yang diperkirakan masih sebagai target penguatan selanjutnya.
Penguatan tajam Wall Street setelah perkiraan bullish dari institusi keuangan State Street Corp telah memicu meningkatnya toleransi untuk beresiko, sehingga hal ini turut mengangkat dollar Australia dan Selandia Baru terhadap imbal hasil rendah seperti yen dan dollar A.S sehari sebelumnya.
"Ini dengan mudah digambarkan bahwa penguatan sebagai akibat dari pasar yang telah oversold dan minat beresiko, sementara mayoritas akan melihat ini sebagai titik cerah," penuturan Gregg Gibbs, analis valas pada Royal Bank of Scotland di Sydney. Secara teknikal target berikutnya untuk euro adalah level tingginya 21 Mei pada $1.2673, dan Gibbs menjelaskan langkah tutup jual (short squeeze) yang telah membuat harga naik dari terendah empat-tahun $1.1876 di awal Juni mungkin masih terus berlanjut.
Penguatan tajam Wall Street setelah perkiraan bullish dari institusi keuangan State Street Corp telah memicu meningkatnya toleransi untuk beresiko, sehingga hal ini turut mengangkat dollar Australia dan Selandia Baru terhadap imbal hasil rendah seperti yen dan dollar A.S sehari sebelumnya.
"Ini dengan mudah digambarkan bahwa penguatan sebagai akibat dari pasar yang telah oversold dan minat beresiko, sementara mayoritas akan melihat ini sebagai titik cerah," penuturan Gregg Gibbs, analis valas pada Royal Bank of Scotland di Sydney. Secara teknikal target berikutnya untuk euro adalah level tingginya 21 Mei pada $1.2673, dan Gibbs menjelaskan langkah tutup jual (short squeeze) yang telah membuat harga naik dari terendah empat-tahun $1.1876 di awal Juni mungkin masih terus berlanjut.