Inflasi Cina Naik, Pinjaman Meningkat
11 Mei 2010 12:46:03
Inflasi Cina naik, pinjaman bank melampaui perkiraan dan harga properti melonjak menyentuh rekor, menambah tekanan pada pemerintah untuk menaikkan suku bunga dan membiarkan mata uang terapresiasi.
Harga konsumen naik 2.8% bulan April dari tahun sebelumnya, laju tercepat dalam 18 bulan dan harga properti melambung 12.8%, menurut biro statistik dalam pernyataan hari ini. Pinjaman baru senilai 774 milyar yuan ($113 milyar), telah dikeluarkan oleh bank sentral, melebihi perkiraan dari 24 ekonom. Pembuat kebijakan Cina seharusnya fokus pada pencegahan melonjaknya harga aset dan likuiditas terkait paket penyelamatan Eropa juga menimbulkan penurunan global lainnya, menurut penasehat bank sentral Li Daokui dalam wawancara kemarin. Meningkatnya harga properti di 70 kota sejak data mulai diambil tahun 2005, menentang tindakan keras yang dilakukan pemerintah bulan lalu.
“Tekanan harga berakibat pada ekonomi, menjadi alasan yang kuat untuk menaikkan suku bunga dan menguatnya yuan,” kata Brian Jackson, pemerhati Royal Bank of Canada, Hong Kong. “Cina beresiko memanas, dengan berbagai pelanggaran yang terjadi di beberapa bagian ekonomi.”
MENGENAI KAMI

- TRIK FOREX
- SURAKARTA, jawa tengah, Indonesia
- Bergabunglah Bersama kami, Sebagai Independent Financial Consultant.Untuk menang dalam melakukan transaksi forex dan gold informasi lebih lanjut hubungi: 085935044888(David) 085868633322 (Franta)
LABELS
- CFD (2)
- COMMODITY (39)
- FOREX (71)
- MARKET OUTLOOK (7)
- ONLINE TRADING (9)
- STOCK INDEX (66)
- TRADING PRODUCTS (4)
- WORLD ECONOMY (40)
LINK BLOG
-
-
SOFTWARE MOBILE - *DOWNLOAD FREE SOFTWARE & APLIKASI BUAT HANDPHONE* * GRATIS...!!! *15 tahun yang lalu
PENGIKUT
TRAFFIC

Hubungi Segera
David Leonello ( 085935044888/08882980888 )
Franta Hezrony ( 085868633322/087836811100 )
Saudi Arabia - India - Italy - Indonesia - China
Selasa, 11 Mei 2010
Label:
WORLD ECONOMY
Inflasi Cina Naik
Inflasi Cina Naik, Pinjaman Meningkat
11 Mei 2010 12:46:03
Infl
asi Cina naik, pinjaman bank melampaui perkiraan dan harga properti melonjak menyentuh rekor, menambah tekanan pada pemerintah untuk menaikkan suku bunga dan membiarkan mata uang terapresiasi.
Harga konsumen naik 2.8% bulan April dari tahun sebelumnya, laju tercepat dalam 18 bulan dan harga properti melambung 12.8%, menurut biro statistik dalam pernyataan hari ini. Pinjaman baru senilai 774 milyar yuan ($113 milyar), telah dikeluarkan oleh bank sentral, melebihi perkiraan dari 24 ekonom. Pembuat kebijakan Cina seharusnya fokus pada pencegahan melonjaknya harga aset dan likuiditas terkait paket penyelamatan Eropa juga menimbulkan penurunan global lainnya, menurut penasehat bank sentral Li Daokui dalam wawancara kemarin. Meningkatnya harga properti di 70 kota sejak data mulai diambil tahun 2005, menentang tindakan keras yang dilakukan pemerintah bulan lalu.
“Tekanan harga berakibat pada ekonomi, menjadi alasan yang kuat untuk menaikkan suku bunga dan menguatnya yuan,” kata Brian Jackson, pemerhati Royal Bank of Canada, Hong Kong. “Cina beresiko memanas, dengan berbagai pelanggaran yang terjadi di beberapa bagian ekonomi.”
blog comments powered by Disqus
11 Mei 2010 12:46:03
Infl

Harga konsumen naik 2.8% bulan April dari tahun sebelumnya, laju tercepat dalam 18 bulan dan harga properti melambung 12.8%, menurut biro statistik dalam pernyataan hari ini. Pinjaman baru senilai 774 milyar yuan ($113 milyar), telah dikeluarkan oleh bank sentral, melebihi perkiraan dari 24 ekonom. Pembuat kebijakan Cina seharusnya fokus pada pencegahan melonjaknya harga aset dan likuiditas terkait paket penyelamatan Eropa juga menimbulkan penurunan global lainnya, menurut penasehat bank sentral Li Daokui dalam wawancara kemarin. Meningkatnya harga properti di 70 kota sejak data mulai diambil tahun 2005, menentang tindakan keras yang dilakukan pemerintah bulan lalu.
“Tekanan harga berakibat pada ekonomi, menjadi alasan yang kuat untuk menaikkan suku bunga dan menguatnya yuan,” kata Brian Jackson, pemerhati Royal Bank of Canada, Hong Kong. “Cina beresiko memanas, dengan berbagai pelanggaran yang terjadi di beberapa bagian ekonomi.”
Langganan:
Posting Komentar (Atom)